Stunting merupakan salah satu permasalahan gisi di dunia, khususnya pada anak balita, stunting menjadi salah satu faktor yang dapat menghambat pertumbuhan fisik, perkembangan mental dan kesehatan anak di bawah usia lima tahun. Sebanyak 165 juta balita di dunia ,mengalami kondisi pendek atau stunting dan di Indonesia balita yang mengalami masalah kesehatan masyarakat yang cukup berat pada masalah balita stunting.
Masalah stunting disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kurangnya asupan makanan, seperti protein, energi dan seng. Protein diperlukan oleh tubuh untuk memacu pembelahan sel yang berperan dalam proses tumbuh kembang anak balita.
Protein hewani memiliki peranan penting dalam mencegah atau meminimalisir terjadinya kejadian stunting pada anak balita. Anak balita yang mengkonsumsi protein hewani yang cukup dapat terhindar dari kejadian stunting. Hal tersebut dikarenakan protein hewani mengandung asam amino esensial yang dapat mensintesis hormon pertumbuhan sehingga dapat mempercepat laju pertumbuhan balita dan menghindarkan balita agar tidak mengalami kejadian stunting.
Pada anak usia 6-24 bulan, kebutuhan terhadap berbagai zat gizi semakin meningkat dan tidak lagi dapat dipenuhi hanya dari ASI saja. Agar mencapai gizi seimbang maka perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI atau MP-ASI, sementara ASI tetap diberikan sampai bayi berusia 2 tahun
Pada usia 6 bulan, bayi mulai diperkenalkan kepada makanan lain, mula-mula dalam bentuk lumat, makanan lembek dan selanjutnya beralih ke makanan keluarga saat bayi berusia 1 tahun.
Secara bertahap, variasi makanan untuk bayi usia 6-24 bulan semakin di tingkatkan, bayi mulai diberikan sayuran dan buah-buahan, lauk-pauk sumber protein hewani dan nabati, serta makanan pokok sebagai sumber kalori. Demikian pula jumlahnya ditambahkan secara bertahap dalam jumlah yang tidak berlebihan dan dalam proporsi yang juga seimbang
MP-ASI disiapkan keluarga dengan memperhatikan keanekaragaman pangan. Berdasarkan komposisi bahan makanan MP-ASI dikelompokkan menjadi dua yaitu :
- MP_ASI lengkap yang terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur dan buah
- MP_ASI sederhana yang terdiri dari makanan pokok, lauk hewani atau nabati dengan sayur atau buah
MP_ASI yang baik apabila :
- Padat energi, protein dan zat gizi mikro (Fe, Xinc, Kalsium, Vit.A, Vit.C, dan Folat
- Tidak berbumbu tajam, tidak menggunakan gula, garam, penyedap rasa, pewarna dan pengawet
- Mudah ditelan dan disukai anak dan
- Tersedia lokal dan harga terjangkau
Pesan Gizi Seimbang untuk Anak Usia 2-5 Tahun
- Biasakan makan 3 kali sehari (pagi, Siang dan Malam) bersama keluarga
- Perbanyak mengonsumsi makanan kaya protein seperti ikan, telur, tempe, susu, dan tahu. Telur merupakan bahan pangan dengan kualitas protein yang bagus. Tempe dan tahu merupakan sumber protein nabati yang kualitasnya cukup baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak
- Perbanyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan yang mempunyai tugas dan fungsi antara lain untuk mencegah kerusakan sel
- Batasi mengkonsumsi makanan selingan yang terlalu manis, asin dan berlemak. Pangan manis, asin dan berlemak banyak berhubungan dengan penyakit kronis tisak menular seperti diabetes melitus, hipertensi, dan penyakit jantung
- Minumlah air putih sesuai kebutuhan. Untuk mencukupi kebutuhan cairan sehari-hari dianjurkan agar anak-anak minum air sebanyak 1200-1500 mL air/hari
- Biasakan bermain bersama dan melakukan aktivitas fisik setiap hari. Permainan tradisional dan bermain bersama dan melakukan aktivitas fisik dalam bentuk permainan dapat mengusir rasa bosan pada anak dan merangsang perkembangan kreativitasnya. Hal ini akan mendukung tumbuh kembang dan kecerdasan anak
Sumber : Kementrian Kesehatan.RI.2014.Pedoman Gizi Seimbang