
Kusta merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Hal ini disebabkan adanya kasus baru yang tetap ditemukan walaupun bukan berasal dari daerah endemis. Kebanyakan kasus datang terlambat dan telah terjadi kecacatan. Kusta disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Leprae. Bakteri ini dapat menular dari satu orang ke orang lainnya melalui percikan cairan dan saluran pernafasan (droplet) yaitu ludah atau dahak yang keluar saat batuk atau bersin.
Cara penularannya yaitu seseorang terkena percikan droplet dari pasien kusta secara terus-menerus dalam waktu yang lama.
ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan seseorang terkena kusta yaitu :
- Bersentuhan dengan hewan penyebar bakteri kusta
- Menetap atau berkunjung ke kawasan endemik kusta
- Memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh
Gejala penyakit kusta adalah :
- Muncul bercak putih seperti panu, biasanya bagian tersebut mati rasa
- Ada tonjolan di kulit, kulit menjadi menebal, kaku dan kering
- Muncul bisul yang tidak sakit di telapak kaki
- ada benjolan atau pembengkakan yang tidak sakit di wajah atau daun telinga
- Bulu mata dan alis rontok cukup banyak
- Tangan dan kaki yang terdampak lemas atau mengalami kelumpuhan otot
- saraf disekitar siku, lutut, samping leher, atau dada membengkak
- Gangguan penglihatan jika penyakit menyerang saraf wajah
- hidung tersumbat dan mudah mimisan
Cara Pencegahan
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah kusta. Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat merupakan upaya terbaik untuk mencegah komplikasi dan penularan kusta. Selain itu menghindari kontak dengan hewan pembawa bakteri kusta juga penting untuk mencegah kusta. Gerakan terpadu untuk memberikan informasi mengenai penyakit kusta kepada masyarakat, terutama di daerah endemik, merupakan langkah penting agar para penderita mau memeriksakan diri dan mendapatkan pengobatan
Pemberian informasi ini juga diharapkan dapat menghilangkan stigma negatif tentang kusta dan diskriminasi terhadap penderita kusta
Penulis : Promosi Kesehatan Rumah Sakit
Sumber : 2020. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Tata Laksana Kusta