Setiap tanggal 31 Mei, dunia memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau World No Tobacco Day (WNTD), yang dideklarasikan oleh WHO pada tahun 1987. Peringatan ini muncul karena setiap tahunnya, sekitar 6 juta orang meninggal akibat penggunaan tembakau. Tema WNTD tahun 2024 adalah “Protecting children from tobacco industry interference,” yang menekankan perlindungan terhadap generasi muda dari dampak buruk industri tembakau.
Prevalensi perokok aktif di Indonesia terus meningkat. Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan bahwa jumlah perokok aktif diperkirakan mencapai 70 juta orang. 7,4% diantaranya berusia 10-18 tahun.
Perusahaan tembakau menciptakan lingkungan yang mendukung penggunaan produk mereka oleh generasi muda melalui peraturan yang longgar dan taktik periklanan yang menarik bagi anak-anak dan remaja. Produk seperti rokok elektronik semakin populer di kalangan remaja, dengan penggunaan yang meningkat secara signifikan di beberapa negara.
fenomena ini disebut “Kretek Capitalism” yang menggambarkan hubungan erat antara industri rokok dengan pemerintah dan ekonomi Indonesia. Dalam pengendalian tembakau, hal ini merupakan tantangan dalam mengatur industri rokok agar tidak mengganggu upaya kesehatan masyarakat. Meskipun ada upaya untuk membatasi iklan rokok dan meningkatkan kesadaran akan bahayanya, kepentingan ekonomi dan politik dari industri rokok sering membuat pengendalian tembakau sulit dilakukan.
Hingga saat ini tembakau telah menyebabkan banyak kematian dan penderitaan. Pada Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2024, mari kita bersama-sama melindungi generasi muda dari bahaya tembakau dan memastikan masa depan yang lebih sehat. Selamat memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2024!
Editor : Promosi Kesehatan RS Santa Elisabeth